Jamur shitake merupakan salah satu bahan dasar wajib yang selalu ada pada hampir semua masakan Jepang. Selain rasa yang enak, jamur ini juga mempunyai manfaat yang bagus untuk tubuh. Mari mengenal manfaat jamur shitake.
Jamur pangan atau jamur konsumsi adalah sebutan untuk berbagai jenis jamur yang biasa dijadikan bahan makanan, enak dimakan, bisa berupa produk hasil budidaya atau panen dari alam bebas karena teknik budidaya belum diketahui. Selain rasanya yang enak, jamur panganergosterol peroksida, sejenis sterol yang mampun menghambat pertumbuhan sel kanker usus besar.
Jakarta - Jamur hioko dikenal juga dengan sebutan jamur shiitake. Payung jamurnya berbentuk bundar berwarna cokelat tua dengan diameter sekitar 5-6 cm. Yang segar dan yang kering sama bagusnya. Jika membeli yang segar, pilihlah yang paying jamurnya utuh dan warna cokelatnya merata. Sedangkan untuk yang kering, pilih yang bentuknya bagus, dan permukaannya kering merata, tidak ada bagian yang mengeras atau rusak. Rendam dalam air panas selama beberapa saat hingga mengembang lalu tiriskan dan peras hingga kering. Jamur sudah siap diolah.
(dev/Odi) Sumber: http://www.detikfood.com/read/2010/03/19/113013/1321060/312/memilih-jamur-hioko
Shiitake yang disebut juga ‘Chinese Black Mushroom’ sudah dikenal sebagai jamur konsumsi sejak 2000 tahun yang silam di dataran Asia (Cook, 1989). Produksi jamur Shiitake secara industri massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940an. Namun budidaya secara traditional sudah dimulai sejak 900 tahunan yang silam di Cina. Shiitake adalah jamur yang diproduksi paling besar kedua setelah jamur Champignon dimana Jepang adalah negara produsen terbesar di dunia (Chang dan Miles, 1989).
Jamur Kuping adalah jamur yang pertama kali dibudidayakan bahkan sebelum jamur Shiitake di Cina. Di Indonesia jamur Kuping sangat lumrah dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah setelah jamur merang. Pada acara-acara pesta hajatan masakan sop (kimlo) sangat umum menggunakan jamur Kuping di dalamnya. Masyarakat tradisional masih sering mengambil jamur ini dari alam yang biasanya tumbuh pada batang-batang yang sudah lapuk. Kini jamur Kuping terutama jenis A. polytricha sudah banyak dibudidayakan secara modern dalam log-log serbuk kayu. Menurut data statistik, produksi segar jamur kuping (worldwide) menempati urutan keempat (346.000 ton) setelah Champignon, Tiram dan Shiitake pada tahun 1991 (Chang, 1993). Sumber: http://www.hayati.itb.ac.id/artikel/shiitake_pengantar.pdf |
Kampoeng Djamoeradalah Pusat Pelatihan Budidaya Jamur Arsip
May 2012
Kategori
All
E-book GRATIS!DILARANG KERAS untuk memperjualbelikan e-book ini!!
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
Info detail, klik: bit.ly/trainingjamur
|